Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan PT PLN (Persero) kembali mengadakan Parade Konversi Motor BBM ke Listrik di Yogyakarta pada Rabu (23/3).
Parade sejauh 3 kilometer ini melibatkan 30 motor yang dikonversi oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE). Tak hanya itu, sejumlah 35 sepeda listrik milik PLN UID JTY juga turut serta dalam parade. Waktu tempuh yang digunakan untuk perjalanan tersebut selama 10 menit. Parade dimulai dari Hotel Royal Ambarrukmo dan berakhir di Hotel Sheraton Yogyakarta.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan bahwa konversi motor Bahan Bakar Minyak (bbm) menjadi motor listrik ini akan terus diupayakan agar menyasar seluruh kalangan masyarakat. Selain dilihat dari aspek hemat untuk para penggunanya, konversi ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan industri yang berkaitan. Jika motor listrik dapat diproduksi di dalam negeri, maka tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di Indonesia pun akan bertambah.
"Ke depannya mudah-mudahan industri baterai, komponen-komponen transmisi, dan sebagainya bisa diproduksi seluruhnya di Indonesia," ungkap Arifin.
Direktur PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, menambahkan bahwa untuk mendukung implementasi penugasan dari Kementerian ESDM tersebut, PLN mengupayakan agar sistem digital berjalan dengan mudah. Aplikasi Charge.IN adalah salah satu aplikasi yang dikembangkan agar masyarakat mudah dalam pengisian kendaraan listrik secara otomatis.
Saat melakukan pengisian, proses pencatatan nomor polisi, jumlah daya yang diisi, dan besaran transaksi muncul di layar telepon pengguna. Selanjutnya pengguna dapat langsung melakukan proses pembayaran melalui aplikasi tersebut.
"Tadi Pak Menteri mencoba untuk melakukan pengisian daya di mobil listrik melalui aplikasi Charge.IN. Seluruh kegiatan pengisian daya sampai pembayaran bisa dilakukan hanya melalui satu pintu saja," kata Darmawan. (WP/ER)